Sejarah Pramuka Indonesia



Sejarah Pramuka Indonesia

A. Pendahuluan

Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di Indonesia.

B. Sejarah Singkat Gerakan Pramuka

Gagasan Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya menyebar ke berbagai negara termasuk Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu dibawa ke Indonesia dan didirikan organisasi oleh orang Belanda di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).

Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional. Sehingga muncul bermacam-macam organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon).

Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah Padvindery maka K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan.

Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun 1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) yang berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938.

Pada waktu pendudukan Jepang Kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu banyak yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA.

Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Sala sebagai satu-satunya organisasi kepanduan.

Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan yang terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia)

Menyadari kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur menjadi satu dengan nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).

Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih lemah. Kelemahan gerakan kepanduan Indonesia akan dipergunakan oleh pihak komunis agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di negara komunis. Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya dan dengan bantuan perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan menghasilkan Keppres No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.

Di dalam Keppres ini gerakan pramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai satu-satunya badan di wilayah Indonesia yang diperkenankan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi lain yang menyerupai dan sama sifatnya dengan gerakan pramuka dilarang keberadaannya.

C. Perkembangan Gerakan Pramuka

Ketentuan dalam Anggaran Dasar gerakan pramuka tentang prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya seperti tersebut di atas ternyata banyak membawa perubahan sehingga pramuka mampu mengembangkan kegiatannya. Gerakan pramuka ternyata lebih kuat organisasinya dan cepat berkembang dari kota ke desa.

Kemajuan Gerakan Pramuka akibat dari sistem Majelis Pembimbing yang dijalankan di tiap tingkat, dari tingkat Nasional sampai tingkat Gugus Depan. Mengingat kira-kira 80 % penduduk Indonesia tinggal di pedesaan dan 75 % adalah petani maka tahun 1961 Kwarnas Gerakan Pramuka menganjurkan supaya para pramuka mengadakan kegiatan di bidang pembangunan desa. Pelaksanaan anjuran ini terutama di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat menarik perhatian Pimpinan Masyarakat. Maka tahun 1966 Menteri Pertanian dan Ketua Kwartir Nasional mengeluarkan instruksi bersama pembentukan Satuan Karya Taruna Bumi. Kemudian diikuti munculnya saka Bhayangkara, Dirgantara dan Bahari. Untuk menghadapi problema sosial yang muncul maka pada tahun 1970 menteri Transmigrasi dan Koperasi bersama dengan Ka Kwarnas mengeluarkan instruksi bersama tentang partisipasi gerakan pramuka di dalam penyelenggaraan transmigrasi dan koperasi. Kemudian perkembangan gerakan pramuka dilanjutkan dengan berbagai kerjasama untuk peningkatan kegiatan dan pembangunan bangsa dengan berbagai instansi terkait.






Lambang Gerakan Pramuka

Lambang gerakan pramuka adalah tanda pengenal tetap yang mengkiaskan cita-cita setiap anggota Gerakan Pramuka.

Lambang tersebut diciptakan oleh Bapak Soehardjo Admodipura, seorang pembina Pramuka yang aktif bekerja di lingkungan Departemen Pertanian dan kemudian digunakan sejak 16 Agustus 1961. Lambang ini ditetapkan dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka No. 06/KN/72 tahun 1972.



Bentuk dan Arti Kiasan

Bentuk lambang gerakan pramuka itu adalah Silhouette tunas kelapa. Arti kiasan lambang gerakan pramuka :

1.Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal, dan istilah cikal bakal di Indonesia berarti penduduk asli yang pertama, yang menurunkan generasi baru. Jadi lambang buah nyiur yang tumbuh itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka merupakan inti bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia.

2.Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap anggota pramuka adalah seorang yang rohaniah dan jasmaniah sehat, kuat, dan ulet serta besar tekadnya dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup dan dalam menempuh segala ujian dan kesukaran untuk mengabdi pada tanah air dan bangsa Indonesia.

3.Nyiur dapat tumbuh dimana saja, yang membuktikan besarnya daya upaya dalam menyesuaikan diri dalam mesy dimana dia berada dan dalam keadaan bagaimanapun juga.

4.Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, yakni yang mulia dan jujur, dan dia tetap tegak tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.

5.Akar nyiur tumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Jadi lambang itu mengkiaskan tekad dan keyakinan tiap pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata ialah tekad dan keyakinan yang dipakai olehnya untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya.

6.Nyiur adalah pohon yang serba guna dari ujung atas hingga akarnya. Jadi lambang itu mengkiaskan bahwa tiap pramuka adalah manusia yang berguna, dan membaktikan diri dan kegunaannya kepada kepentingan tanah air, bangsa dan negara Republik Indonesia serta kepada umat manusia.



Penggunaan Lambang

Lambang gerakan pramuka dapat digunakan pada panji, bendera, papan nama kwartir dan satuan, tanda pengenal administrasi gerakan pramuka. Penggunaan tersebut dimaksudkan sebagai alat pendidikan untuk mengingatkan dan meningkatkan kegiatan gerakan pramuka sesuai dengan kiasan yang ada pada lambang gerakan pramuka tersebut.

Gambar lambang gerakan pramuka endidikan Pramuka dan IPDN PDF Print E-mail
Pendidikan Pramuka dan IPDN

Oleh Gunawan Surendro

Gerakan Pramuka sebagai wadah Pendidikan non formal yang memiliki tanggungjawab dalam rangka mendidik dan membina kaum muda Indonesia guna mengembangkan mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual, dan fisiknya sehingga menjadi sosok berkepribadian, berwatak, dan berbudi pekerti luhur serta warga negara Republik Indonesia yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Gerakan Kepanduan yang notabene di arsiteki oleh tokoh yang memiliki latar belakang Militer yakni Lord Baden Powell justru mengedepankan nilai-nilai persaudaraan dan kasih sayang sesama makluk jauh dari kekerasan dan kebencian.

Di Indonesia, melalui Gerakan Pramuka kita mengenal para pimpinan Pramuka yang yang sebagian besar berlatar belakang militer namun dalam penerapannya beliau membangun konsep dasar dan merancang suatu pendidikan yang memiliki metoda pendidikan Kepramukaan yang khas, seperti yang tercantum dalam Prinsip-prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan.

Tokoh- tokoh tersebut tentu tidak asing lagi di telinga kita seperti Sri Sultan HB.IX, Letjen. Sarbini, Letjen Mashudi, Letjen. Himawan S, Letjen. Rivai Harahap dll.)

Maka Metoda pendidikan khas inilah yang membedakan sistem pendidikan Kepramukaan dengan sistem pendidikan lainnya.

Dalam tulisan ini kita hanya menyoroti hubungan komunikasi social di lingkungan Pendidikan Kepramukaan yang tentunya dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi lembaga Pendidikan lainnya.

Sistem Among……………Apa itu sistem Among ?

Pendidikan dalam Gerakan Pramuka ditinjau dari hubungan antara pembina dengan peserta didik menggunakan sistem among.Sistem Among berarti mendidik anggota Gerakan Pramuka menjadi insan merdeka jasmani, rokhani, dan pikirannya, disertai rasa tanggungjawab dan kesadaran akan pentingnya bermitra dengan orang lain.Gerakan Pramuka melaksanakan prinsip-prinsip kepemimpinan sebagai berikut:a. Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;b. Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan;c. Tut wuri handayani maksudnya dari belakang memberi dorongan dan pengaruh yang baik ke arah kemandirian.Sedangkan dalam melaksanakan tugasnya Pembina wajib bersikap dan berperilaku berdasarkan:a. Cinta kasih, kejujuran, keadilan, kepatutan, kesederhanaan, kesanggupan berkorban dan rasa kesetiakawanan sosial.b.Disiplin disertai inisiatif dan tanggungjawab terhadap diri sendiri, sesama manusia, negara dan bangsa, alam dan lingkungan hidup, serta bertanggung- jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hubungan Komunikasi Kakak dan Adik.Maka tidaklah heran, jika ciri khas yang berkembang di lingkungan kepramukaan menggunakan istilah panggilan Kakak dan adik. Hubungan komunikasi dan pendidikan dengan menggunakan sistem ini berkesan antara lain :

1. Tidak menggurui bahkan memberikan keteladanan seorang kakak kepada adiknya.
2. Tidak mengenal istilah SENIOR dan YUNIOR
3. Menjunjung tinggi nilai nilai HAM dan persamaan hak.
4. Saling menghormati hak dan kewajiban masing masing sebagai seorang kakak maupun adik.
5. Setiap tindakan dilandasi cinta kasih, kejujuran, keadilan, kepatutan, kesederhanaan, kesanggupan berkorban dan rasa kesetiakawanan sosial.

Tentunya masih banyak kesan lain yang lebih mendalam apabila dikaji. Untuk itu tanpa berkeinginan melakukan intervensi atau paling sok tahu dalam sistim pendidikan bagi Tim Pengkajian Sistem Pendidikan di IPDN yang saat ini tengah bekerja, untuk itu tidak ada salahnya apabila nilai nilai sistem Among yang diciptakan oleh tokoh pendidikan nasional Ki Hajar Dewantoro itu juga disisipkan di lingkungan IPDN maupun lembaga pendidikan manapun tanpa mengurangi aturan normatif dari tujuan dan prinsip lembaga pendidikan itu sendiri.Sedangkan hubungan sosial,emosional dan komunikasi model Pramuka ( Kakak dan adik) bisa diterapkan pada setiap/ antar angkatan/ kelas di IPDN, hal ini tentunya akan memberikan nilai tambah ke arah yang lebih positif . Bagaimanapun kita selalu berupaya mengambil langkah yang terbaik dan lebih menguntungkan dan semata-mata untuk kepentingan bangsa dan negara. Merubah atau membongkar sistem tdaklah semudah membalikan tangan.Namun penulis menyadari bahwa mengajak seseorang untuk berpola pikir baru itu lebih mudah dibandingkan mengajak untuk meninggalkan pola pikir lama untuk berpola pikir baru.Sekian dan Salam Pramuka.

Penulis : Gunawan Surendro.Pembina Gugus Depan dan Korps Pelatih Kwarcab kota semarang Lulusan KPL Nasional angk. Th. 2002.


0 Responses